Dalam bacaan sebelumnya kita telah
membahas ttg hidup dari firman yang keluar dari mulut Allah (Mat 4:4).
Dalam Markus 4:1- 20, Yesus
mengajar dengan perumpamaan mengenai seorang penabur yang menaburkan benih yang sebagian terjatuh di
pinggir jalan, tanah berbatu, semak duri dan juga tanah yang baik. Benih yang
terjatuh di pinggir jalan, tanah berbatu, dan semak duri tidak dapat bertumbuh.
Hanya yang terjatuh di tanah yang baiklah yang akhirnya berakar dan berbuah.
Maksud dari perumpamaan tsb adalah seorang penabur tsb menaburkan Firman. Tempat
firman tersebut terjatuh adalah orang yang mendengarkan Firman. Firman yang
didengarkan seseorang namun iblis mengambilnya, tidak berakar, dan terhimpit
kekuatirn dunia tidak dapat berakar dan berbuah, sama seperti benih yang
ditaburkan di pinggir jalan, tanah berbatu,dan semak duri. Makadari itu Firman
yang kita dengar haruslah jatuh di “tanah yang baik” supaya dapat bertumbuh dan
berbuah. “Dan sebagian jatuh di tanah
yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh
kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat,ada yang seratus kali lipat.” ( Markus
4: 8)
“Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar
firman itu menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam
ketekunan.” Lukas 8:15
Apa sih yang dimaksud menyimpan
Firman dalam hati yang benar? Ketika kita mendengar Firman dengan hati yang
benar, dan firman tsb tertanam dalam hati kita, kita akan menghasilkan sesuatu
yang berdampak bagi orang lain dan memuliakan Tuhan (berbuah). Agar berbuah
melalui firman Tuhan yang kita dengar, kita harus mendengar Firman dengan sikap hati yang benar. Kita dapat memiliki
sikap hati yang benar karena ada Roh Kudus yang menolong dan menguasai hati
kita. Roh Kudus harus menguasai hati
kita supaya kita dapat memiliki sikap hati yang benar.
Sikap hati yang benar berarti memiliki
hati yang hanya tertuju kepada Allah dan kebenarannya. Juga Sikap hati yang benar adalah sikap hati yang
tidak menuduh ataupun berdalih atas kebenaran Firman Tuhan. Jadi saat
mendengarkan Firman Tuhan, dengan sikap hati yang benar, Firman itu akan mengubahkan
kita, dan tidak menjadikan kita terpuruk atas firman yang didengar ataupun
membuat kita membenarkan diri. Maka dengan mendengar Firman dengan sikap hati
yang benar, Firman tersebt berakar dan bertumbuh dalam hati kita.
Ketika Firman itu telah kita
terima dengan hati yang benar, akan ada proses yang harus dialami sehingga buah
dari Fiman tersebut dapat berdampak bagi orang banyak. Dalam proses ini Roh
Kuduslah yang dapat membantu kita untuk selalu bertekun. Ketika kita bertekun
dalam Firman, berarti juga bahwa ga hanya cukup sampai di situ saja pendengaran
akan Firman, tapi kita terus mendengar dan bertumbuh dalam kebenaran Firman
Tuhan.
Maka pada akhirnya orang-orang
dapat melihat karya Tuhan dalam kehidupan kita, sehingga hidup kita menjadi kesaksian
hidup bagi banyak orang. Dan juga iman kita pun akan bertumbuh. “Jadi iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran
oleh firman Kristus” (Rom 10:17) Sehingga janji Tuhan tergenapi dalam kehidupan
kita karena kita sudah tidak lagi berada dibawah kekuasaan dosa. (Gal 3:22)